Musafir

Musafir lalu bercerita
dalam getar suaranya
ada butir-butir makna
mengisi batas kosong
minda dan hati
kepada yang sedar


perjalanan jangkaan jauh
sudah dekat tidak lama
destinasi sejengkal suria
sempadan dua negeri
penjara nyawa
jasad lebur 
roh tak berganti


musafir telah pergi
debu di kaki kembara
sarat erti

Satu yang Satu

Dalam berjuta

sinar bintang di matamu

hanya aku yang satu

sinar biasa

menemanimu.

dalam beribu

kuntuman mawar mewangi

menghiasi pandanganku

engkaulah bunga

satu milikku.

dalam yang satu

antara kasih abadi

pasti nyawa milik-Nya

kuharapkan jua

pergi bersama..

Merpati

Bulan Januari
merpati rakyat bebas
air dan api


Air perigi
beku dan sangat hitam
hati insani


Sebuah tasik
airmata merpati
serupa warna


Merpati terbang

menuntun kebebasan
awal dan akhir

Pepatung Desa

Pepatung desa
kenangkan kembang mawar
musim guguran

Luruh yang ada
lalang bukan sahabat
duka tak nampak


Pepatung desa
bermandi dingin malam
cerah hampa


Musim beralih
kembang depang cahaya
mawar pepatung

Belalang dan bintang

Di sini kabus

belalang lupa jalan

nanti cahaya



Di situ terang

pohon mangga berbunga

masa berubah








Seperti bintang

bersebelahan bulan

menumpang sinar



Mawar yang merah

terbangkan keharuman

bintangkan segar